Tekniki konfrontasi
1. Pengertian
Menurut
Supriyo dan Mulawarman (2006:40) konfrontasi adalah keterampilan/teknik yang
digunakan oleh konselor untuk menunjukkan adanya kesenjangan, diskrepansi atau
inkronguensi dalam diri klien dan kemudian konselor mengumpanbalikkan kepada
klien.
Kesenjangan
itu terjadi :
a. Antara
dua pernyataan
b. Klien
mengatakan satu pihak dia sangat memperhatikan pacarnya tapi dalam pernyataan
lain dia malas menghubungi.
c. Antara
apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan
d. Klien
mengatakan bahwa dia sangat minat mengambil tes pegawai, tapi dia tidak datang
ketempat tes tersebut.
e. Antara
pernyataan dan tingkah laku nonverbal
f. Klien
menyatakan bahwa dia sangat senang bertemu pacarnya tetapi sewaktu bercerita
raut wajahnya sedih.
g. d. Antara dua tingkah laku nonverbal
h. Kaki
gemetar sedangkan bibir tersenyum.
Dalam
retno Tri Hariastuti dan Eko Darmanto (2007:54) Konfrontasi merupakan suatu
respon verbal yang digunakan oleh konselor untuk menyatakan adanya diskrepansi
atau kesenjangan antara perasaan, pikiran, dan perilaku klien seperti yang
tampak pada pesan-pesan yang dinyatakannya.Konfrontasi juga dapat digunakan
sebagai alat untuk membawa klien memusatkan perhatian pada bagian atau
aspek-aspek perilaku yang, jika diubah, dapat membuatnya menjadi orang yang
dapat bertindak lebih efektif.
Konfrontasi
dalam wawancara konseling terdiri atas ungkapan kontradiksi atau diskrepansi
klien dalam perilakunya dengan memberikan komentar (Hatauruk dan Pribadi.1984:26).
2. Tujuan
Menurut Hariastuti dan Darminto,
(2007:54) tujuan konfrontasi adalah untuk mengenali pesan-pesan klien yang
bercampur aduk atau tidak konsisten, serta bertujuan pula untuk mengeksplorasi
cara-cara lain dalam upaya memahami situasi atau diri klien.
Dalam Willis, Sofyan tujuan
konfrontasi ada dua, yaitu :
a. Agar
calon konselor mempunyai daya kritis terhadap factor diskrepansi atau
inkonsistensi dari diri klien.
b. Agar
calon konselor mampu membuat kalimat-kalimat konfrontasi yang baik dan dengan
sikap attending.
Sedangkan
menurut Hatauruk dan Pribadi, (1984: 27) tujuan konfrontasi adalah untuk
membuat orang agar mengubah pertahanan yang telah dibangun guna menghindari
pertimbangan bidang tertentu dan untuk meningkatkan komunikasi terus terang.
Pertahanan-pertahanan psikologis ini biasanya merupakan bidang yang penting
didekati, tetapi sangat sensitive sehingga sangat takut mengurusinya.
3. Manfaat
a. Menghindari
adanya kesenjangan antara perasaan, pikiran, dan perilaku klien
b. membawa
klien memusatkan perhatian pada bagian atau aspek-aspek perilaku
c. Membuat
klien menjadi orang yang dapat bertindak
lebih efektif.
4. Contoh
a. Kontradisi
antara isi pernyataan klien dengan cara menyatakan
Ko: “Bagaimana hal itu sekarangt?”
Kl:“Oh..(dengan nafas panjang) hal itu bagus”
(pembicaraan yang lambat, sikap badan telungkup)
Ko:”Anda mengatakan baik, tetapi Nampak dan
kedengarannya menurun.”
b. Tidak
konsisten antara isi dan hal yang dikatakan oleh klien :
Ko:”Anda hanya mengatakan bahwa perjalanmu
sebenarnya tidak penting, tetapi minggu terakhir Anda dapat menceritakan bahwa
segalanya berjalan lancar.”
Ko:”Anda mengatakan selalu gagal, tetapi hal itu
nampaknya bertentangan dengan cara yang Anda jelaskan tentang pekerjaanmu yang
terakhir beberapa menit yang lalu.
c. Tidak
konsisten antara apa yang dikatakan, diinginkan dan sebenarnya diperbuat oleh
klien :
Ko:” Anda mengatakan bahwa hal yang bertele-tele
secara berkesinambungan ialah masalah yang Anda ingin pecahkan, tetapi saya
tidak dapat membantu memperingatkan bahwa Anda terus bertele-tele disini dalam
pertemuan.”
d. Tidak
konsisten antara perasaan yang dikatakan atau dilaporkan oleh klien dan cara
konselor harapkan untuk direaksi, atau dirasakan dalam situasi yang sama.:
Ko:”Hal itu sebenarnya merupakan suatu yang baik
sehingga Dia mengawininya sesudah segalanya beres.”
DAFTAR PUSTAKA
Supriyo,
Mulawarman. 2006. Ketrampilan Dasar
Konseling. Semarang: BK FIP UNNES.
Willis, Sofyan. S. 2007. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: ALFABETA
Hendrardo, Edy, dkk. 2003. Bimbingan dan Konseling. UNNES
Hariastuti, Retno Tri, dkk. 2007. Keterampilan-Keterampilan Dasar Dalam Konseling. Unesa University
Press.
Hutauruk, Toga, dkk. 1984. Konseling
Mikro. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar