Selasa, 26 Juni 2012

DIAM, DORONGAN MINIMAL, PENGARAHAN


1.      DIAM (silence)
A.     Pengertian
Diam/Silence adalah suasana hening, tidak ada interaksi verbal antara konselor dan klien dalam proses konseling. (supriyo 2005:31)
Diam atau membiarkan keheningan berlangsung beberapa saat yang diciptakan secara sengaja dengan sejumlah tujuan tertentu yang disadari konselor.(fauzan 2008:48)

B.     Tujuan
1)      Dalam buku supriyo (2005:31)
a)      Memberikan kesempatan kepada klien untuk istirahat atau mereorganisasi pikiran dan perasaannya atau mereorganisasi kalimat yang akan dikemukakan selanjutnya.
b)      Mendorong klien atau memotivasi klien mencapai tujuan konseling.
2)      Dalam buku Fauzan (2008:48)
a)      Tercipta peluang konseli memutuskan sendiribagaimana memulai dan kemudian memikirkan apa yang akan dibicarakan.
b)      Teredakannya sejumlah perasaan atau emosi negative konseli atas dampak perisriwa yang baru diungkapkannya.
c)      Terklarifikasikannya dalam pemikiran dan perasaan konseli sejumlah informasi yang memungkinkan konseli memperoleh insight
3)      Dalam buku sofyan S willis (2009:170)
a)      Menanti klien sedang berfikir
b)      Sebagai protes jika klien berbicara berbelit-belit
c)      Menunjang perilaku attending dan empati sehingga klien bebas berbicara

C.     Jenis-jenis silence
Secara umum ada dua jenis silence, yaitu silence dari konselor dan silence klien.
1)      Silence dari konselor
Terjadi pada saat pusat komunikasi berada pada konselor. Pada waktu-waktu tertentu konselor merespon dengan silence

Contoh:
Ki : bu selama ini saya selalu bertanya-tanya pada diri saya sendiri sebetulnya siapa bertanggung jawab atas kematian ayah?
Ko : …………(diam untuk memberikan kesempatan kepada klien istirahat sejenak setelah menumpahkan perasaan-perasaan berkaitan dengan pertanyaan mengenai kematian ayahnya)



2)      Silence dari klien
Terjadi pada saat pusat komunikasi berada pada klien, yaitu setelah klien bercakap-cakap dan menerima tanggungjawab. Pada saat itu, ia berhenti berbicara beberapa saat.
Contoh :
Ki : ya itu pak, saya selalu menggunakan kebiasaan-kebiasaan orangtua saya sebagai ukuran menilai tingkah lakuistri saya sehingga ia selalu marah kepada saya.kalau ingat itu semua, saya sedih sekali………..(klien diam)
Ko : ………..(diam beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada klien untuk mengalami perasaan-perasaannya secara mendalam)

2.      DORONGAN MINIMAL
A.     Pengertian
Suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikatakan klien dan memberikan dorongan singkat. (Sofyan 2009:66)
B.     Tujuan
Untuk membuat agar klien terus berbicara dan dapat mengarahkan agar pembicaraan mencapai tujuan 
C.     Bentuk-bentuk
·        Oh?
·        Dan?
·        Lalu?
·        Mmh?
·        waah

D.     Contoh :

Ki: saya bi…ngung harus berbuat apa. Saya se…dih dengan keadaan ini
Ko: mmh teruskan
Ki : saya kehilangan pegangan….. dan saya….. berbuat
Ko : ya
Ki : nekad
Ko : lalu

3.      PENGARAHAN (directing)
A.     Pengertian
Suatu instruksi atau informasi yang diberikan oleh seorang konselor kepada klien   setelah seorang konselor memahami keadaan dan kebutuhan klien.

Pemberian pengarahan boleh dilakukan setelah konselor benar-benar telah memahami keadaan dan kebutuhan klian. Bila konselor terlalu cepat dsn terlalu banyak memberikan pengarahan kepada klien yang sebenarnya enggan (reluctunt) menimbulkan ketidakenakan pada kedua belah pihak.
Keterampilan mengarahkan mencakup:
1)      Memberi informasi pada klien (informatioan giving)
Konselor hendaknya mau member informasi yang diperlukan klien

Contoh:.
Ki: pak, saya belum terlalu mengerti jurusan apa saja yang ada di UNNES
Ko: oh iya, di UNNES ada banyak sekali jurusan. Terutama jurusan kependidikan, seperti BK, pendidikan biologi dll

2)      Memberi nasihat (advice giving)
Nasihat hendaknya diberikan sesedikit mungkin, dan itupun kalau diminta dan setelah konselor benar-benar maemahami masalh klien

Contoh:              
Ki: bu, saya benavr-benar tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan..
Ko: kalo menurut ibu, kamu seharusnya minta maaf saja sama pacarmu. Soalnya kamu yang pertama kali membuat masalah

3)      Bertanya secara langsung (direct questioning)
Bertanya secara langsung hendaknya dilakukan oleh konselor dengan caulra tidak tergesa-gesa, menggunakan pertanyaan terbuka, dan melakukannya tidak seperti seorang interrogator

contoh:
Ki: saya bingung bu dengan keadaan ini…
Ko: coba kamu jelaskan secara terperinci masalah yang kamu hadapi!

4)      Mensugesti
Mensugesti berarti memasukkan suatu pikiran kedalam jiwa seseorang, dan menuju ke suatu tindakan.
Contoh:
Ki: saya merasa gagal bu dengan nilai semester ini…
Ko: coba kamu berusaha lebih giat lagi semester depan. Ibu yakin kamu pasti bisa.

5)      Mengajak (persuading)
Mengajak adalah suatu cara dimana konselor dengan menggunakan argumen-argumen yang rasional membujuk klien untuk meyakini suatu kebenaran

Contoh:
Ki: saya harus gimana lagi bu menghadapi ujian nasional yang sudah dekat?
Ko: iya, mari kita berusaha dan berdoa lebih keras lagi agar nilai ujian kalian semua lebih baik dari hasil uji coba kemarin.

Daftar pustaka


Hariastuti, R.T. & Darminto, E. 2007. Keterampilan-keterampilan dasar dalam konseling. Surabaya: Unessa Press.
Legowo, E. Soeharto. & Sutarno. 2008. modul plpg bk. Surakarta: UNS Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar